GAMAT EXTRACT EMULSION
Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com
Jaringan Toko Online Bin Muhsin Group - JUAL GAMAT EMAS, TERIPANG EMAS TERBAIK DUNIA
Selasa, 13 September 2011
K-Link Gamat.mp4
Untuk konsultasi, pemesanan, pembelian, daftar jadi agen obat herbal, peluang bisnis syariah dll. Hubungi distributor resmi PT K-LINK NUSANTARA Tuan BADRUDIN Nomor Distributo EID 1332711 HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendsterbinmuhsin_group@yahoo.co.idatau kunjungiwww.binmuhsingroup.com http://klink-nusantara.blogspot.com
Sabtu, 27 Agustus 2011
Punya Bakat Batu Ginjal? Cegah dengan Minum 3 Liter Air/hari
CEGAH DAN OBATI BATU GINJAL DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION DARI BIN MUHSIN.
Orang yang punya bakat batu ginjal harus memperhatikan konsumsi air minumnya. Orang yang punya batu ginjal atau bakat batu ginjal diusahakan volume urinenya 2 liter dalam 24 jam sehingga ia dianjurkan minum 3 liter air per hari.
Orang yang bakat batu ginjal baru tahu penyakitnya muncul biasanya setelah mengalami rasa nyeri di perut bawah. Gejala lain antara lain nyeri punggung, mual, muntah, perut menggelembung, demam, menggiggil, dan ada darah di dalam air kemih.
"Penyakit ginjal itu sebagian besar diturunkan, jadi ada orang yang berbakat batu ginjal dan ada juga yang tidak. Kalau salah satu orangtuanya ada yang terkena batu ginjal, maka anaknya memiliki bakat batu," ujar Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH dari divisi ginjal hipertensi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI dalam acara konferensi pers Hydration and Health di Hotel Gran Sahid Jaya seperti ditulis Minggu (20/3/2011).
Dr Parlindungan menuturkan bagi orang yang ada batu ginjal atau memiliki bakat batu ginjal diusahakan volume urinnya sebanyak 2 liter dalam waktu 24 jam. Untuk itu ia dianjurkan untuk minum 3 liter air setiap hari. Tapi dengan catatan fungsi ginjal yang dimilikinya harus normal.
Sedangkan jika seseorang diketahui memiliki gangguan pada fungsi ginjalnya baik itu gangguan ginjal akut atau gangguan ginjal kronik stadium 4 dan 5, maka asupan air yang dikonsumsi harus dibatasi.
Untuk orang dengan gangguan ginjal, asupan cairannya sebanyak volume urin yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam ditambah 500 ml. Misalnya volume urin yang dikeluarkan sebanyak 500 ml, maka asupan cairannya adalah 500 ml + 500 ml = 1.000 ml atau 1 liter sehari.
Selain itu, orang yang memiliki bakat batu ginjal sebaiknya menghindari konsumsi alkohol, karena kadar purin yang terkandung dalam alkohol terbilang tinggi sehingga bisa menjadi pencetus batu ginjal.
Mengenai kabar yang beredar bahwa orang harus banyak minum agar ginjalnya tidak rusak, menurut Dr Parlindungan tidaklah terlalu tepat. Dr Parlindungan mengungkapkan bahwa kabar tersebut ada benarnya tapi ada juga salahnya.
"Kalau orang punya fungsi ginjal normal, maka kekurangan cairan sedikit tidak menimbulkan gangguan ginjal. Kalau kekurangan 3 persen cairan hanya mengalami gangguan kognitif," ungkapnya.
Tapi kalau kekurangan cairannya luar biasa hingga 10-15 persen bisa menyebabkan gangguan ginjal, misalnya seseorang yang mengalami diare atau muntaber dan tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan gangguan ginjal akut.
"Tubuh kita ini pintar, dia tahu kapan kita butuh air dan kapan tidak. Sebaiknya konsumsi air dengan cukup dalam arti tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebih," ujar dokter kelahiran Medan 60 tahun silam.
(ver/ir)
Informasi pemasangan iklan
Ines - 7941177 ext.523
Elin - 7941177 ext.520
email : iklan@detikhealth.com
BATU GINJAL
CEGAH DAN OBATI BATU GINJAL DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION DARI BIN MUHSIN.
Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
- Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
- Diet rendah kalsium dan mengonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
=====
Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.ASAM URAT DAN OBATNYA
CEGAH DAN ATASI ASAM URAT DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION DARI BIN MUHSIN.
Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam darah.
Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Jadi bisa kita bayangkan, semakin banyak kita mengkonsumsi "tubuh makhluk hidup" (biasanya daging sapi, babi, etc.) maka semakin banyak purin yang akan masuk ke dalam tubuh kita. Pada kondisi normal, zat purin ini akan dikeluarkan melalui sekresi (urine dan feses). Namun jika purin yang masuk dalam tubuh terlalu banyak, maka ginjal akan kesulitan mengeluarkan zat tersebut sehingga terjadi penumpukan di persendian. Penumpukan sisa metabolisme zat purin inilah yang menyebabkan bengkak dan rasa nyeri.
Solusi untuk asam urat? Mudah, hilangkan penumpukan tersebut dan hindari makanan yang mengandung banyak zat purin.
Yang dimaksud dengan asam urat adalah kristal-kristal yang terbentuk sebagai hasil metabolisme zat purin (bentuk turunan dari nukleoprotein). Purin merupakan salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel semua makhluk hidup. Purin terdapat dalam tubuh kita, terdapat juga pada makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan (daging, jeroan, sayur, buah, kacang, dsb.). Selain itu, purin juga bisa dihasilkan dari perusakan sel-sel tubuh yang terjadi baik secara normal ataupun karena penyakit tertentu.
Saat kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup, zat purin yang terkandung di dalamnya ikut berpindah ke dalam tubuh kita. Makanan yang masuk akan diolah oleh tubuh, melalui proses metabolisme dan menghasilkan asam urat. Jadi setiap orang punya kadar asam urat dalam tubuh. Penyakit asam urat terjadi jika kadar asam urat berlebihan (karena purin yang masuk terlalu banyak). Tubuh manusia sudah menyediakan 85% senyawa purin untuk kebutuhan sehari-hari, yang berarti kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15%.
Dalam kondisi normal, asam urat yang dihasilkan akan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine dan feses (tinja/kotoran). Proses pembuangan ini diatur oleh ginjal, yang berfungsi mengatur kestabilan kadar asam urat dalam tubuh. Namun jika kadar asam urat berlebihan, ginjal akan kewalahan dan tidak sanggup mengaturnya sehingga kelebihan kristal asam urat tersebut akan menumpuk pada sendi dan jaringan. Ini sebabnya persendian kita terasa nyeri dan bengkak.
Proses terjadinya penyakit asam urat:
- Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan
- Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah menjadi asam urat
- Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak mampu membuang kelebihan asam urat
- Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian
- Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku
Selain konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin, konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan resiko terkena penyakit asam urat. Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian.
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.
===
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, tapi rasa ngilu pada persendian banyak sebabnya, belum tentu disebabkan oleh asam urat. Berikut adalah sejumlah gejala yang patut Anda waspadai. Jika Anda merasakan tanda-tanda berikut, besar kemungkinan Anda terkena penyakit asam urat:
- Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)
- Biasanya persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam hari
- Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang
- Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan dan siku
- Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat bergerak
Untuk memastikan, Anda harus melakukan pemeriksaan laboratorium. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl.
Penyakit asam urat biasanya diderita pria berusia 40 tahun ke atas dan wanita yang sudah menopause. Sebagian besar penderita asam urat juga memiliki penyakit lain seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes atau penyakit ginjal. Faktor kegemukan (obesitas) juga sering dijumpai pada penderita asam urat.
Jika penyakit asam urat dibiarkan tanpa pengobatan, maka dapat berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.
===
Penyakit asam urat disebabkan oleh menumpuknya kristal asam urat yang dihasilkan dari metabolisme zat purin. Oleh karena itu, untuk mengurangi kadar asam urat, Anda harus mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Berikut adalah contoh makanan yang menjadi pantangan bagi penderita penyakit asam urat:
- Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak
- Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden
- Ekstrak daging seperti abon dan dendeng
- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden)
- Daging kambing, daging sapi, daging kuda
- Bebek, angsa dan kalkun
- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk hasil olahan seperti tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung
- Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental
- Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa
- Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega
- Makanan kaya protein dan lemak
Selain pantangan makanan di atas, penderita asam urat juga harus banyak minum air putih (terutama bagi mereka yang mempunyai batu ginjal). Air putih akan membantu mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.
Kurangi konsumsi alkohol karena alkohol akan meningkatkan kadar asam laktat, yang menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang. Akibatnya, asam urat tertahan dalam peredaran darah dan menumpuk di persendian. Hindari juga minuman fermentasi seperti bir, wiski, anggur, tape dan tuak karena mengandung senyawa alkohol.
Tips tambahan bagi penderita asam urat:
- Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang
- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry
- Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat
- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup
- Jangan minum aspirin
- Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan
- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup
- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan
Selasa, 23 Agustus 2011
Antibiotika
GUNAKAN GAMAT EXTRACT EMULSION DAN PRODUK GAMAT EMAS LAINNYA DARI BIN MUHSIN GROUP SEBAGAI ANTIBIOTIK KELUARGA ANDA YANG SANGAT AMPUH.
Antibiotika adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksioleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi, meskipun dalam bioteknologi dan rekayasa genetika juga digunakan sebagai alat seleksi terhadapmutan atau transforman. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri. Antibiotika berbeda dengandesinfektan karena cara kerjanya. Desifektan membunuh kuman dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Tidak seperti perawatan infeksi sebelumnya, yang menggunakan racun seperti strychnine, antibiotika dijuluki "peluru ajaib": obat yang membidik penyakit tanpa melukai tuannya. Antibiotik tidak efektif menangani infeksi akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya, dan Setiap antibiotik sangat beragam keefektifannya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif, ada pula yang spektrumnya lebih luas. Keefektifannya juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut.
Antibiotika oral (yang dimakan) mudah digunakan bila efektif, dan antibiotika intravena (melalui infus) digunakan untuk kasus yang lebih serius. Antibiotika kadangkala dapat digunakan setempat, seperti tetes mata dan salep.
Penemuan antibiotika terjadi secara 'tidak sengaja' ketika Alexander Fleming, pada tahun 1928, lupa membersihkan sediaan bakteri pada cawan petri dan meninggalkannya di rak cuci sepanjang akhir pekan. Pada hari Senin, ketika cawan petri tersebut akan dibersihkan, ia melihat sebagian kapang telah tumbuh di media dan bagian di sekitar kapang 'bersih' dari bakteri yang sebelumnya memenuhi media. Karena tertarik dengan kenyataan ini, ia melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kapang tersebut, yang ternyata adalah Penicillium chrysogenum syn. P. notatum (kapang berwarna biru muda ini mudah ditemukan pada roti yang dibiarkan lembab beberapa hari). Ia lalu mendapat hasil positif dalam pengujian pengaruh ekstrak kapang itu terhadap bakteri koleksinya. Dari ekstrak itu ia diakui menemukan antibiotik alami pertama: penicillin G.
Riwayat singkat penemuan antibiotika modern
Penemuan efek antibakteri dari Penicillium sebelumnya sudah diketahui oleh peneliti-peneliti dari Institut Pasteur di Perancis pada akhir abad ke-19 namun hasilnya tidak diakui oleh lembaganya sendiri dan tidak dipublikasi.
MACAM-MACAM ANTIBIOTIKA
Antibiotika dapat digolongkan berdasarkan sasaran kerja senyawa tersebut dan susunan kimiawinya. Ada enam kelompok antibiotika[1] dilihat dari target atau sasaran kerjanya(nama contoh diberikan menurut ejaan Inggris karena belum semua nama diindonesiakan atau diragukan pengindonesiaannya):
- Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;
- Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, misalnya rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid;
- Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin, chloramphenicol, kanamycin, streptomycin,tetracycline, oxytetracycline;
- Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
- Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya oligomycin, tunicamycin; dan
- Antimetabolit, misalnya azaserine.
Karena biasanya antibiotika bekerja sangat spesifik pada suatu proses, mutasi yang mungkin terjadi pada bakteri memungkinkan munculnya strain bakteri yang 'kebal' terhadap antibiotika. Itulah sebabnya, pemberian antibiotika biasanya diberikan dalam dosis yang menyebabkan bakteri segera mati dan dalam jangka waktu yang agak panjang agar mutasi tidak terjadi. Penggunaan antibiotika yang 'tanggung' hanya membuka peluang munculnya tipe bakteri yang 'kebal'.
Pemakaian antibiotika di bidang pertanian sebagai antibakteri umumnya terbatas karena dianggap mahal, namun dalam bioteknologi pemakaiannya cukup luas untuk menyeleksi sel-sel yang mengandung gen baru. Praktik penggunaan antibiotika ini dikritik tajam oleh para aktivis lingkungan karena kekhawatiran akan munculnya hama yang tahan antibiotika.
Penyakit inflamasi autoimun: Lupus eritomatosus
CEGAH DAN ATASI PENYAKIT INFLAMASI DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION DARI BIN MUHSIN.
Lupus eritomatosus (LE) adalah penyakit inflamasi autoimun kronis yang melewati tiga bentuk dasar: lupus diskoid yang menyerang kulit; lupus yang disebabkan oleh bahan kimia atau obat-ohatan; dan sistemik lupus eritematosus (SLE) yang menyerang sistem organ besar. Wanita cenderung terserang sembilan kali Iebih sering dibanding pria; usia awitan rata-rata adalah 30 tahun, dengan angka tcrtinggi pada populasi bukan kulit putih. Tidak ditcmukan adanya hubungan genetik. Terdapat keterkaitan keturunan yang menunjukkan bahwa predisposisi genetik mungkin berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan atau kerentenan pada virus tertentu. Obat-Obat tertentu dan makanan (tauge alfalfa) tampak sebagai pencetus awitan gejala atau memperburuk penyakit yang sudah ada. Abnormalitas hormonal adalah faktor risiko yang mungkin karena telah terpantau peningkatan insiden selama tahun-tahun membesarkan anak. Radiasi ultraviolet juga merupakan faktor risiko yang mungkin.
MANIFESTASI KLINIS
1. Awitan tersembunyi atau akut. Mungkin takterdiagnosa selama bertahun-tahun.
2. Perjalanan klinis adalah salah satu dari eksaserbasi atau remisi. Gambaran klinis termasuk nefritis, penyakit kardiopulmonal, ruam kulit, dan banyak bukti tak langsung terjadinya inflamasi sistemik (demam, keletihan, dan penurunan berat badan).
3. Sistem muskuloskeletal: artralgia dan artritis (sinovitis) merupakan gambaran yang umum. Pembengkakan sendi, nyeri tekan, dan nyeri saat pergerakan adalah umum, disertai dengan kekakuan sendi pada pagi hari.
4. Beberapa tipe manifestasi kulit yang berbeda, y.i., lupus eritematosus kutan subakut (SCLE), dan lupus eritematosus diskoid (DLE).
5. Ruam kupu-kupu pada batang hidung dan pipi, terjadi pada kurang dari 50% pasien, mungkin menjadi prekursor pada keterlibatan sistemik.
6. Lesi memburuk selama eksaserbasi (“flares”) dan mungkin dicetuskan oleh cahaya sinar matahari atau ultraviolet buatan.
7. Ulkus oral dapat menyerang mukosa bukal atau langit-langit keras.
8. Perikarditis adalah manifestasi klinis jantung yang paling umum.
9. Pleuritis atau pleural efusi.
10. Lesi papular, eritematosus, dan purpurik pada ujung jari, siku, jari kaki, dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan dapat berkembang menjadi nekrosis.
11. Limfadenopati terjadi pada 50% dari semua pasien SLE.
12. Keterlibatan ginjal (glomeluri) terjadi pada sekitar 50%.
13. Gambaran neuropsikiatris bervariasi dan sering, umumnya ditunjukkan dengan perubahan halus pola perilaku. Depresi dan psikosis adalah umum terlihat.
EVALUASI DIAGNOSTIK
Diagnosis dibuat berdasarkan pada riwayat komplet dan analisis pemeriksaan darah; tidak ada saw pemeriksaan laboratorium yang menguatkan SLE.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan termasuk penatalaksanaan penyakit akut dan kronis.
1. Mencegah penurunan progresif fungsi organ, mengurangi kemungkinan penyakit akut, meminimalkan penyakit yang berhubungan dengan kecacatan, dan mencegah komplikasi dari terapi yang diberikan.
2. Gunakan obat-obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dengan kortikosteroid untuk meminimalkan kebutuhan kortikosteroid.
3. Gunakan kortikosteroid topikal untuk manifestasi kutan akut.
4. Gunakan pemberian bolus IV sebagai alternatif untuk penggunaan dosis oral tinggi tradisional.
5. Atasi manifestasi kutan, muskuloskeletal, dan sistemik ringan dcngan obat-obat antimalaria.
6. Preparat imunosupresif (percobaan) diberikan untuk bentuk SLE yang serius.
Pengkajian Keperawatan
1. Lakukan pengkajian fisik menyeluruh, sistematik, inspeksi kulit terhadap ruam eritematosus.
2. Amati plak eritematosus kutan dengan penempelan plaque pada kulit kepala, wajah, atau leher.
3. Perhatikan area yang mengalami hiperpigmentasi atau depigmentasi bergantung pada face dan tipe penyakit.
4. Tanyakan pasien tentang perubahan kulit, terutama sensitivitas terhadap sinar matahari atau cahaya ultraviolet buatan.
5. Inspeksi kulit kepala terhadap alopecia.
6. Periksa mulut dan tenggorok terhadap ulserasi.
7. Periksa terhadap adanya gesekan friksi perikardial dan bunyi paru abnormal (efusi pleural).
8. Kaji terhadap keterlibatan vaskular, y.i., eritematosus papular, dan lesi purpurik.
9. Amati terhadap tanda-tanda keterlibatan muskuloskeletal, y.i., pembengkakan sendi, kehangatan, nyeri saat melakukan gerakan, dan kekakuan sendi. keterlibatan sendi sering simetris.
10. Amati terhadap edema dan hematuria, yang mcnandakan keterlibatan ginjal.
11. Permudah interaksi dengan pasien dan keluarga untuk memberikan bukti lebih jauh tentang keterlibatan sistemik.
12. Arahkan pengkajian neurologis pada pengidentifikasian dan menguraian keterlibatan sistem saraf pusat.
13. Tanyakan anggota keluarga mengenai perubahan perilaku, neurosis, atau psikosis.
14. Perhatikan tanda-tanda depresi, laporkan adanya kejang korea, atau manifestasi SSP lainnya.
15. Kaji pengetahuan tentang proses penyakit dan penatalaksanaan mandiri.
16. Kaji persepsi pasien tentang dan koping terhadap keletihan, citra tubuh, dan masalah-masalah lain yang disebabkan oleh penyakit.
Asuhan keperawatan pada pasien dengan SLE umumnya sama dengan rencana asuhan dasar untuk pasien dengan penyakit reumatik.
Pustaka
Keperawatan Medikal- Bedah
di copy dari :
ASMA
CEGAH DAN ATASI SEMUA JENIS PENYAKIT ASMA DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION DARI BIN MUHSIN.
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamindan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.
GEJALA
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olah raga atau setelah terpapar olehalergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut, yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna,
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas.
Untuk memperkuat diagnosis bisa dilakukan pemeriksaan spirometri berulang. Spirometri juga digunakan untuk menilai beratnya penyumbatan saluran udara dan untuk memantau pengobatan.
Menentukan faktor pemicu asma seringkali tidak mudah. Tes kulit alergi bisa membantu menentukan alergen yang memicu timbulnya gejala asma. Jika diagnosisnya masih meragukan atau jika dirasa sangat penting untuk mengetahui faktor pemicu terjadinya asma, maka bisa dilakukan bronchial challenge test.
PENGOBATAN
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga.Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot.Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilatorini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadiinsomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan:
- gangguan proses penyembuhan luka
- terhambatnya pertumbuhan anak-anak
- hilangnya kalsium dari tulang
- perdarahan lambung
- katarak prematur
- peningkatan kadar gula darah
- penambahan berat badan
- kelaparan
- kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah).
Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
- pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
- pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
- pemeriksaan rontgen dada.
Pengobatan Jangka Panjang
Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.
PENCEGAHAN
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.