=====
Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Penemuan tersebut dipatentkan pada FDA dengan No. FKY2102
=====
Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com. UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
=====
Demak - Gadis cilik asal Kecamatan Karangtengah, Demak, Jawa Tengah menderita kelainan kulit aneh. Di sekujur tubuh gadis cilik bernama Nurul Lutfiatun (8) itu, terdapat sisik yang menyerupai sisik ular. Herannya, sisik itu akan bertambah banyak tak kala Nurul sedang sakit.
Ibunda Nurul, Nadiroh menuturkan, kelaian kulit bersisik ular itu, diderita Nurul sejak dia masih berumur tiga tahun. Awalnya, sisik ular hanya tumbuh di sekitar bagian siku tangan dan lutut kaki Nurul. Namun, seiringan bertambahnya waktu, hampir seluruh bagian tubuh Nurul mulai dari kepala sampai kaki telah dipenuhi sisik yang menyerupai sisik ular. "Saya juga nggak tahu kenapa tiba-tiba anak saya jadi memiliki sisik ular itu, padahal sebelumnya Nurul nggak pernah menderita penyakit kulit," jelas Nadiroh di rumahnya, Rabu (23/3/2011).
Nadiroh menjelaskan, Nurul Lutfiatun atau yang akrab dipanggil Upi, kerap menangis karena tidak sanggup menahan rasa sakit dan gatal yang teramat gatal setiap sisik baru mulai tumbuh ditubuhnya. "Saya kasihan kalau Upi lagi nangis, karena walau hanya ada satu sisik yang tumbuh, tapi pasti kata Upi rasanya sangat gatal," katanya.
Namun yang sangat mengherankan menurut Nadiroh, sisik pada tubuh anak keempatnya itu, akan semakin bertambah tebal seandainya Upi sedang sakit panas atau baru saja mendapat ejekan dari teman-temannya. "Upi sering merasa tersiksa sekali jika ada teman-temannya di sekolah yang mengejek kelainan tubuhnya itu, karena sisik yang ada akan bertambah tebal jika Upi sedang sedih dan sakit," tuturnya.
Nadiroh tidak tahu harus berbuat apa untuk meringankan penderitaan Upi. Saat ini, Nadiroh hanya membekali Upi dengan bedak anti gatal setiap kali Upi akan berangkat ke sekolah. Namun, cara itu pun tidak cukup mujarab membantu Upi. "Kalau udah sakit atau habis di ejek, biasany Upi nggak masuk sekolah, karena kasihan kalau dibiarkan begitu," ujar Nadiroh sedih.
Nadiroh menambahkan, Upi hanya berani keluar rumah untuk berangkat ke sekolah dan mengaji. Upi lebih banyak mengurung diri di dalam rumah sejak beberapa tahun terakhir. "Dia malu sama teman seusianya, apalagi namanya anak-anak sering mengejek Upi," tambah Nadiroh.
Nadiroh dan Kasmidi suaminya, pernah beberapa kali membawa Upi berobat ke tempat pengobatan alternatif dan ke dokter. Namun, semgala usaha mereka belum mendatangkan hasil untuk menyembuhkan Upi. Bahkan hingga saat ini, Nadiroh dan Kasmidi tidak mengetahui apa nama dan jenis penyakit kulit bersisik yang diderita Upi.
Nadiroh mengakui, jika untuk saat ini, dia dan suaminya sudah tidak mampu lagi membiayai pengobatan Upi karena keterbatasan keuangan. Kasmidi hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan pas-pasan. (baw/baw)
Ibunda Nurul, Nadiroh menuturkan, kelaian kulit bersisik ular itu, diderita Nurul sejak dia masih berumur tiga tahun. Awalnya, sisik ular hanya tumbuh di sekitar bagian siku tangan dan lutut kaki Nurul. Namun, seiringan bertambahnya waktu, hampir seluruh bagian tubuh Nurul mulai dari kepala sampai kaki telah dipenuhi sisik yang menyerupai sisik ular. "Saya juga nggak tahu kenapa tiba-tiba anak saya jadi memiliki sisik ular itu, padahal sebelumnya Nurul nggak pernah menderita penyakit kulit," jelas Nadiroh di rumahnya, Rabu (23/3/2011).
Nadiroh menjelaskan, Nurul Lutfiatun atau yang akrab dipanggil Upi, kerap menangis karena tidak sanggup menahan rasa sakit dan gatal yang teramat gatal setiap sisik baru mulai tumbuh ditubuhnya. "Saya kasihan kalau Upi lagi nangis, karena walau hanya ada satu sisik yang tumbuh, tapi pasti kata Upi rasanya sangat gatal," katanya.
Namun yang sangat mengherankan menurut Nadiroh, sisik pada tubuh anak keempatnya itu, akan semakin bertambah tebal seandainya Upi sedang sakit panas atau baru saja mendapat ejekan dari teman-temannya. "Upi sering merasa tersiksa sekali jika ada teman-temannya di sekolah yang mengejek kelainan tubuhnya itu, karena sisik yang ada akan bertambah tebal jika Upi sedang sedih dan sakit," tuturnya.
Nadiroh tidak tahu harus berbuat apa untuk meringankan penderitaan Upi. Saat ini, Nadiroh hanya membekali Upi dengan bedak anti gatal setiap kali Upi akan berangkat ke sekolah. Namun, cara itu pun tidak cukup mujarab membantu Upi. "Kalau udah sakit atau habis di ejek, biasany Upi nggak masuk sekolah, karena kasihan kalau dibiarkan begitu," ujar Nadiroh sedih.
Nadiroh menambahkan, Upi hanya berani keluar rumah untuk berangkat ke sekolah dan mengaji. Upi lebih banyak mengurung diri di dalam rumah sejak beberapa tahun terakhir. "Dia malu sama teman seusianya, apalagi namanya anak-anak sering mengejek Upi," tambah Nadiroh.
Nadiroh dan Kasmidi suaminya, pernah beberapa kali membawa Upi berobat ke tempat pengobatan alternatif dan ke dokter. Namun, semgala usaha mereka belum mendatangkan hasil untuk menyembuhkan Upi. Bahkan hingga saat ini, Nadiroh dan Kasmidi tidak mengetahui apa nama dan jenis penyakit kulit bersisik yang diderita Upi.
Nadiroh mengakui, jika untuk saat ini, dia dan suaminya sudah tidak mampu lagi membiayai pengobatan Upi karena keterbatasan keuangan. Kasmidi hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan penghasilan pas-pasan. (baw/baw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar