Jaringan Toko Online Bin Muhsin Group - JUAL GAMAT EMAS, TERIPANG EMAS TERBAIK DUNIA

Tampilkan postingan dengan label CARA CEGAH DIABETES. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CARA CEGAH DIABETES. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 Juli 2011

5 Langkah Cegah Diabetes


CEGAH DAN OBATI DIABETES DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION. TELAH TERUJI DAN TERBUKTI. Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Penemuan tersebut dipatentkan pada FDA dengan No. FKY2102Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com. UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
=====

Kompas.com - Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah. Pada dasarnya penyakit ini bisa diderita siapa saja dan bisa menimbulkan komplikasi yang mematikan.

Walaupun obat-obatan diabetes sudah banyak tersedia, namun sebenarnya obat itu sifatnya hanya mengendalikan gula darah dan tidak bisa mengobati penyakitnya. Itu sebabnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah 5 langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah "si kencing manis" ini.

1. Kontrol karbohidrat Karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana, di dalam tubuh akan cepat diubah menjadi gula sehingga cepat manikkan kadar glukosa. Itu sebabnya karbohidrat sederhana, seperti gula, sirop, madu, atau nasi dibatasi untuk diabetesi yakni tidak melebihi 10 persen. Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti beras merah atau pasta.

2. Tingkatkan aktivitas fisik

Sebuah penelitian berskala besar di tahun 2002 menunjukkan bahwa olahraga ringan selama 30 menit setiap hari sudah cukup mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen. Aktivitas fisik juga memiliki efek yang kuat dalam menormalkan kadar gula darah.

3. Tingkatkan protein dan lemak baik

Protein tidak hanya meningkatkan level energi tubuh tapi juga punya efek yang baik untuk kadar gula darah. Keuntungan lain dari mengonsumsi protein adalah membuat perut lebih lama kenyang. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk mengisi piring sarapan Anda dengan protein, karbohidrat kompleks dan lemak baik.

4. Gizi seimbang

Nasihat untuk mengonsumsi gizi seimbang bisa diterjemahkan dalam formula sederhana berupa rutin melakukan sarapan satu jam setelah bangun tidur, hindari perut kosong lebih dari empat jam untuk menjaga kadar gula darah tidak terlalu tinggi, serta konsumsi protein dan serat setiap kali makan.

5. Kontrol gula darah

Bila Anda memiliki riwayat keluarga penderita diabetes atau mengalami obesitas, sebaiknya Anda mulai memeriksa kadar gula darah secara rutin. Ada kondisi yang disebut pradiabetes, yakni dimana kadar gula darah sudah melampaui normal namun belum mencapai batas diagnosis diabetes. Jika tidak ditangani dengan baik kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes dalam waktu 5-10 tahun.

http://health.kompas.com/read/2011/01/14/11544864/5.Langkah.Cegah.Diabetes

SUMBER :

Kurangi Lemak, Cegah Diabetes


CEGAH DAN OBATI DIABETES DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION. TERBUKTI DAN TERUJI BERTAHUN - TAHUN DAN TERJUAL RATUSAN RIBU BOTOL.
Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Penemuan tersebut dipatentkan pada FDA dengan No. FKY2102Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com. UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
=====

KOMPAS.com — Mengurangi konsumsi makanan berlemak lebih efektif untuk mencegah diabetes dibandingkan menurunkan berat badan. Hal ini sangat penting, terutama untuk mereka yang memiliki riwayat keluarga menderita diabetes.

Seseorang didiagnosa diabetes bila tubuhnya tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak memakai insulin yang ada dengan benar. Insulin adalah hormon yang dikeluarkan pankreas dan diperlukan untuk mengubah makanan menjadi energi.

Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Alabama, Birmingham, AS, diketahui, mengurangi asupan lemak dalam pola makan selama delapan minggu efektif meningkatkan sensitivitas insulin, toleransi glukosa, serta meningkatkan pelepasan insulin. Dengan kata lain, hal ini berarti berkurangnya risiko diabetes.

"Yang penting digarisbawahi adalah fokus pada kualitas makanan, bukan kuantitasnya, yang memberi hasil berbeda untuk mengurangi risiko diabetes tipe dua," kata Barbawa Gower, ahli nutrisi dari Universitas Alabama.

Hasil penelitian yang dilakukannya juga menyimpulkan, mengurangi asupan lemak hingga 27 persen dari pola makan harian bisa mengurangi risiko diabetes dalam jangka panjang. Pembatasan lemak hingga 27 persen dan 55 persen karbohidrat yang dilakukan partisipan dalam studi ini, menurut Gower, masih tergolong moderat.

Sumber :
Healthday News

Mencegah Diabetes


CEGAH DAN OBATI PENYAKIT DIABETES DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION YANG SUDAH TERBUKTI DAN TERUJI BERTAHUN - TAHUN DAN TERJUAL RATUSAN RIBU BOTOL DI PASAR DUNIA. AMPUH DIJAMIN...!!!!!
Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Penemuan tersebut dipatentkan pada FDA dengan No. FKY2102Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com. UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
=====
Mencegah Diabetes

Selasa, 22 Maret 2011


Penelitian menemukan bahwa dengan menurunkan berat badan dan olahraga dapat mencegah atau menunda diabetes tipe 2 pada orang dewasa dengan resiko tinggi diabetes.


Penelitian The Diabetes Prevention Program (DPP) terhadap 3.234 orang dengan resiko tinggi diabetes menunjukkan bahwa orang dapat menunda atau mungkin mencegah diabetes dengan cara menurunkan berat badan (5 – 7% dari berat badan total) melalui olahraga selama 30 menit - 5 hari dalam seminggu, dan konsumsi makanan dan minuman yang sehat.

Setiap orang yang berusia 45 tahun ke atas seharusnya melakukan pemeriksaan diabetes, khususnya pada orang dengan berat badan berlebih (overweight). Jika Anda berusia kurang dari 45 tahun, tetapi memiliki berat badan berlebih dan memiliki satu atau lebih faktor resiko tambahan (lihat di bawah), Anda harus segera melakukan pemeriksaan.


Faktor Resiko Diabetes

  • Memiliki berat badan berlebih atau obese.
  • Memiliki orangtua, kakak, atau adik dengan diabetes.
  • Keturunan Afrika-Amerika, Amerika-Indian, Asia-Amerika, Kepulauan Pasifik, atau Amerika Latin.
  • Memiliki riwayat diabetes selama kehamilan (gestational diabetes) atau melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4,5 kilogram.
  • Memiliki tekanan darah tinggi (140/90 atau lebih tinggi).
  • Memiliki kadar kolestrol tinggi dalam darah dengan HDL 35 atau lebih rendah, atau kadar trigliserida 250 atau lebih tinggi.
  • Jarang berolahraga – berolahraga kurang dari 3 kali dalam seminggu.

Prediabetes

Orang dengan kadar glukosa darah melebihi ambang batas normal, tetapi tidak melampui kriteria diabetes disebut prediabetes. Tergantung pada tes yang digunakan, dokter biasanya menyebut kondisi ini dengan gl
ukosa puasa terganggu (impaired fasting glucose [IFG]) atau toleransi glukosa terganggu (impaired glucose tolerance[IGT]). Resistensi insulin dan prediabetes biasanya tidak menunjukkan gejala. Anda dapat mengalami kondisi di atas selama beberapa tahun tanpa keluhan apapun.

Jika Anda memiliki prediabetes, maka Anda beresiko tinggi mengalami diabetes tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar orang dengan prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam 10 tahun, kecuali mereka menurunkan berat badannya melalui perubahan dalam pola makan dan olahraga. Orang-orang dengan prediabetes juga memiliki resiko tinggi mengalami penyakit jantung.


Sumber: Centers for Disease Control and Prevention (CDC)

Sabtu, 08 Januari 2011

SEMBUHKAN DIABETES DENGAN GAMAT EXTRACT EMULSION

Dengan ekstrak gamat emas , reaksi pengobatan beberapa kali lebih cepat dari gamat biasa.Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Penemuan tersebut dipatentkan pada FDA dengan No. FKY2102Bisa dibeli online di www.binmuhsingroup.com.
UNTUK PEMESANAN HUBUNGI BIN MUHSIN HP: 085227044550 Tlp: 021-91913103 SMS ONLY: 081213143797@MyYM @MyFacebook @MyTwitter @MyYuwie @MyFriendster binmuhsin_group@yahoo.co.id
===

Posting ini saya salin dari Yahoo!News dengan judul asli “Bocor Ginjal, Penyakit Apa Itu?”. Setelah saya baca ternyata salah satu penyebabnya adalah diabetes. Nah… tidak ada salahnya saya sharing kepada teman-teman diabetisi untuk menambah pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang ada hubungannya dengan diabetes.

Penyakit “bocor ginjal” yang diderita oleh Ali Rahmat (5) mengundang simpati banyak pihak. Ali yang kini sudah mendapat penanganan dokter di RSCM Jakarta diberitakan terus menangis kesakitan karena penyakit yang dideritanya. Sebenarnya, penyakit apakah “bocor ginjal” itu?

Istilah “bocor ginjal” sebenarnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran. Mengacu pada kelainan fisik Ali berupa perut yang membesar, kondisi ini menurut Dr dr Parlindungan Siregar, SpPD, KGH, disebut dengan sindrom nefrotik. “Istilah bocor ginjal itu tidak ada, mungkin itu diberikan oleh dokter yang mendiagnosisnya untuk memudahkan pemahaman saja,” paparnya ketika dihubungi Kompas.com.

Sindrom nefrotik bukanlah suatu penyakit. Sindrom ini merupakan suatu kumpulan tanda dan gejala yang sering menyertai berbagai penyakit yang memengaruhi fungsi penyaringan glomerulus ginjal.

Menurut dr Parlin, ada dua penyebab sindrom nefrotik, yakni penyebab primer berupa faktor imunologi dan penyebab sekunder yakni yang terjadi karena diabetes, malaria, atau obat-obatan. “Tanda yang khas dari penyakit ini adalah protein banyak keluar lewat urine sehingga protein dalam darah berkurang. Akibatnya, perut menjadi bengkak, seperti busung lapar,” papar ahli ginjal dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM ini.

Sindrom nefrotik bisa mengenai orang dewasa atau anak-anak. Pada anak-anak, gejala ini biasanya terjadi pada usia 3-4 tahun. Sebagian besar anak-anak ini menderita bentuk sindrom nefrotik yang disebut minimal change disease, penyakit dengan perubahan minimal.

Untuk mendiagnosis penyakit ini perlu pemeriksaan darah dan urine. Jika ternyata kadar protein dalam urine tinggi, maka dokter akan menyarankan biopsi (pengambilan sampel kecil jaringan ginjal) untuk memastikan adanya penyebab khusus dan membuat rencana perawatan yang tepat. Namun, biopsi ginjal jarang diperlukan untuk anak-anak.

Selanjutnya, merespons keinginan mulia pembaca yang ingin mengulurkan tangan bagi sesama, Kompas.com membuka rekening untaian kasih untuk Ali Rahmat.

Pola makan sehat mencegah diabetes

Setelah membaca iklan pada koran Kompas minggu (4/4), saya tertarik untuk menuliskannya kembali di sini sebagai pengetahuan bagi yang ingin mencegah diabetes atau menyembuhkan diabetes. Silakan disimak..

Gaya hidup modern, siapa yang dapat mengelakkannya. Gaya hidup ini sudah menjadi tren di berbagai pelosok daerah. Apalagi ditambah banyaknya teknologi dan fasilitas yang memudahkan hidup kita. Tentu ini menjadi paket kenyamanan masa kini. Namun, di balik itu semua, gaya hidup ini dapat memicu bahaya penyakit. Lihat saja bagaimana kita menjalankan kegiatan super padat, minim aktivitas fisik, serta pola makan dengan asupan karbohidrat berlebih. Inilah imbas dari gaya hidup modern yang kita jalani.

Prevalensi Penderita Diabetes

Salah satu penyakit yang erat berkaitan dengan pola hidup tidak sehat adalah diabetes. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), lebih dari 220 juta orang di seantero dunia mengidap diabetes. bahkan 90 persen penderita diabetes tipe dua (diabetisi) di dunia banyak terkait problem berat badan berlebih dan kurang aktivitas fisik.

Masih dari data WHO, hampir 50 persen kasus kematian karena diabetes terjadi di bawah umur 70 tahun; 55 persen di antaranya terjadi pada wanita. Bahkan, WHO memprediksi angka kasus kematian karena diabetes akan bertambah dua kali pada rentang tahun 2005 hingga 2030.

Sementara itu, prevalensi penderita diabetes di Indonesia menunjukkan tren meningkat. Diperkirakan 11,98 juta orang menjadi penderita diabetes. Tambahan lagi, Persadia memperkirakan sekitar 50 persen diabetisi belum terdiagnosis. Hal ini perlu menjadi perhatian dan kesadaran bersama.
Penyebab Diabetes

Faktor risiko diabetes banyak terjadi pada keluarga yang memiliki riwayat menderita diabetes. Di sisi lain berat badan berlebih (indeks massa tubuh lebih dari 23 kg/m2), kurang aktivitas fisik, hipertensi, atau diet tinggi gula rendah serat. Untuk pola konsumsi yang kurang sehat, yakni dengan karbohidrat berlebih, juga bisa menjadi penyebab. Pasalnya, orang Indonesia lazim mengonsumsi makanan berkarbohidrat.

Kita akan merasa aman untuk mengonsumsi nasi dengan kentang atau mi sebagai lauknya supaya cepat kenyang. Padahal sesungguhnya kedua makanan itu sama-sama mengandung karbohidrat sehingga asupan karbohidrat menjadi berlebihan. Selain itu, kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia yang banyak mengonsumsi gula turut memperburuk keadaan. Pagi hari minum segelas teh manis, agak siang dan sore minum segelas kopi manis. Selanjutnya, sesudah makan siang, makan puding manis, dan saat bertamu disuguhi segelas sirup manis. Kalau semua itu dikonsumsi dalam sehari, begitu banyak konsumsi gula yang bisa membahayakan kesehatan.

Pola Makan Sehat

Perubahan gaya hidup ke arah yang lebih sehat dapat dilakukan melalui peningkatan aktivitas fisik dengan berolahraga dan juga diet dengan mengurangi asupan karbohidrat serta menjaga berat badan ideal. Oleh karena itu, tentunya kita perlu pandai-pandai memilih jenis karbohidrat juga untuk jumlahnya. Hindari konsumsi karbohidrat sederhana secara berlebihan. Misalnya gula pasir, madu, sirup, selai, soft drink, dan jajanan manis. Untuk asupan gula pasir, sebaiknya tidak lebih dari lima persen total kalori harian.

Sebaliknya, perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti padi-padian, umbi-umbian, sagu, serat, serta gula ada secara alami dari buah, sayuran, dan susu. Prinsip yang dianjurkan yaitu para diabetisi mengasup zat makanan karbohidrat, lemak, dan protein sebanyak masing-masing 45-65 persen, 20-25 persen, dan 10-20 persen dari total kalori dalam makanan sehari.

Untuk mengukur banyaknya asupan karbohidrat, Anda dapat memakai The Idaho Plate Method atau Zimbabwe Handjiwe yang diakui para pakar kesehatan. Cara ideal lainnya adalah menggunakan produk makanan yang mencantumkan dengan jelas jumlah dan jenis nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Demikianlah, cara mencegah diabetes dengan pola makan sehat, tidak perlu mahal. Sebenarnya, dengan mawas diri akan konsumsi karbohidrat dan melakukan olahraga rutin sudah cukup untuk melawan diabetes.