=====
JAKARTA, KOMPAS.com - Jantung koroner sampai sekarang masih menduduki rangking pertama sebagai pembunuh manusia. Berdasr data badan kesehatan dunia WHO tahun 2001, 7,2 juta kematian terjadi akibat penyakit jantung koroner (PJK). Di Indonesia PJK menjadi momok bagi laki-laki, karena penyakit ini paling banyak diderita laki-laki.
Demikian diungkap Dr. Pauline Endang Praptini M.S. pakar kesehatan gizi klinis dari R.S. Fatmawati Jakarta, Jumat (22/5). "Yang menjadi faktor utama risiko PJK adalah tingginya kadar kolesterol (kolesterol jahat) dalam tubuh," kata Pauline.
Kolesterol, kata Pauline merupakan lemak jenuh yang beredar dalam darah yang diproduksi hati dan usus serta berasal dari makanan hewani, yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan hormon. Jenis kolesterol dalam tubuh adalah kolesterol total, HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), VLDL (trigliserida).
Kolesterol terutama yang jahat dipersalahkan sebagai penyebab jantung koroner karena menyebabkan pembuluh darah tersumbat dan mengeras (aterosklerosis). Akibatnya proses aliran darah tidak lancar atau tersumbat. "Jika yang tersumbat adalah aliran darah ke jatung maka terjadi PJK, jika mengarah ke otak maka terjadi stroke. Bisa juga menghambat pada peredaran darah di kaki sehingga menimbulkan warna hitam. Risikonya sama, kematian," jelas Pauline.
Demikian diungkap Dr. Pauline Endang Praptini M.S. pakar kesehatan gizi klinis dari R.S. Fatmawati Jakarta, Jumat (22/5). "Yang menjadi faktor utama risiko PJK adalah tingginya kadar kolesterol (kolesterol jahat) dalam tubuh," kata Pauline.
Kolesterol, kata Pauline merupakan lemak jenuh yang beredar dalam darah yang diproduksi hati dan usus serta berasal dari makanan hewani, yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan hormon. Jenis kolesterol dalam tubuh adalah kolesterol total, HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), VLDL (trigliserida).
Kolesterol terutama yang jahat dipersalahkan sebagai penyebab jantung koroner karena menyebabkan pembuluh darah tersumbat dan mengeras (aterosklerosis). Akibatnya proses aliran darah tidak lancar atau tersumbat. "Jika yang tersumbat adalah aliran darah ke jatung maka terjadi PJK, jika mengarah ke otak maka terjadi stroke. Bisa juga menghambat pada peredaran darah di kaki sehingga menimbulkan warna hitam. Risikonya sama, kematian," jelas Pauline.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar